Simak Perbandingan PostgreSQL vs SQL Server Secara Head to Head Berikut Ini!
Meskipun keduanya sama-sama dikembangkan oleh Microsoft, namun PostgreSQL vs SQL Server secara head to head masih belum banyak diketahui.
Microsoft SQL Server adalah aplikasi database yang bersifat server atau klien. SQL Server terdiri dari dua komponen yaitu komponen server dan komponen klien. Fungsi komponen server adalah penyimpanan data, pemanggilan kembali data, dan backup data. Fungsi komponen klien, sebaliknya, adalah untuk menampilkan dan memanipulasi data.
PostgreSQL merupakan salah satu RDBMS yang open-source dan gratis yang memiliki standar teknis dan fleksibel terhadap data. Sistem ini dapat bekerja dengan baik pada sistem MacOS Server.
PostgreSQL dan SQL Server adalah dua sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang terkenal dan kuat.
Perbedaan SQL Server dengan PostgreSQL adalah
- PostgreSQL menyediakan regex dalam jumlah yang besar sebagai dasar pekerjaan analitis. Sedangkan SQL Server memiliki substring, like, patindex namun tidak sebaik PostgreSQL.
- SQL Server merupakan produk dari Microsoft yang dapat dijalankan pada sistem Microsoft. Sedangkan PostgreSQL dapat digunakan di Linux, Solaris dan Windows.
Perbandingan Postgresql Vs SQL Server Secara Head to Head
Keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni untuk menyimpan dan mengelola data dalam bentuk tabel yang terstruktur. Agar lebih memahami dengan baik, simak perbandingan PostgreSQL vs SQL Server secara head to head berikut ini:
Ketersediaan
PostgreSQL memberikan solusi untuk memastikan ketersediaan tinggi, diantaranya pengiriman log write-ahead, failover disk bersama, partisi data, dan berbagai metode replikasi. Sementara SQL Server menawarkan berbagai alat ketersediaan tinggi seperti pengiriman log, cluster failover, dan replikasi.
Struktur Data & Tabel
Bahasa pemrograman prosedural PL/pgSQL disediakan oleh PostgreSQL untuk pengguna agar lebih mudah dioperasikan. Fungsi tambahan pada SQL standar pada PostgreSQL meliputi tipe yang ditentukan oleh pengguna.
Seperti modul khusus, ekstensi, dukungan JSON, dan opsi tambahan untuk pemicu dan fungsi lainnya.
Sementara SQL Server memakai T-SQL, yang serupa dengan SQL standar dengan dukungan tambahan untuk pemrosesan data dan string. Kemudian juga pemrograman prosedural, dan variabel lokal yang mendukung kelancaran prosesnya.
Sebagaimana yang dipelajari oleh mahasiswa Telkom University jurusan S1 Informatika, mengenai bagaimana sistem melakukan cache dan memproses permintaan.
Diketahui bahwa PostgreSQL mengisolasi proses dengan menjadikannya sebagai proses OS yang terpisah, setiap databasenya mempunyai memori terpisah dan menjalankan prosesnya.
Sehingga pemantauan dan pengelolaannya menjadi lebih mudah, meskipun di saat yang sama proses penskalaan beberapa database menjadi susah.
SQL Server memanfaatkan kumpulan buffer yang dapat diatur berdasarkan kebutuhan pemrosesan, baik ditingkatkan atau dibatasi. Semua pekerjaan tidak menggunakan banyak halaman seperti PostgreSQL, hanya dalam satu kumpulan saja.
Namun keduanya menyediakan dukungan untuk tabel sementara agar pengguna dapat menyimpan hasil dari logika komplek bercabang dan prosedur kompleks.
Selain itu juga mendukung peningkatan organisasi dan kinerja database dengan mengisolasi informasi perantara dari informasi penting yang ada.
Defragmentasi
Proses modifikasi pada bagian yang berbeda dari database SQL dapat terjadi pada berbagai titik sistem. Sehingga menjadi sulit untuk melakukan pelacakan, dibaca ataupun dikelola sehingga pemeliharaannya harus melibatkan defragmentasi.
Penyusunan database yang diperbarui dengan cara menentukan indeks, menciptakan halaman baru, dan meninjau kembali strukturnya.
Basis data kemudian dapat mengosongkan ruang disk yang tidak digunakan dengan benar sehingga basis data dapat berjalan lebih cepat.
PostgreSQL akan mencari baris kosong dan membuang elemen yang tidak diperlukan dengan cara memindai tabel lapisan data.
Dengan cara ini sistem akan mengosongkan ruang disk, namun membutuhkan banyak CPU yang mempengaruhi kinerja aplikasi.
Namun disisi lainnya, SQL server menyediakan pengumpul sampah yang efisien dan tidak lebih dari 15-20% overhead.
Teknisnya pengembang akan mampu menjalankan pengumpul sampah secara terus menerus karena efektif atau dengan kata lain, SQL Server ini menawarkan lebih banyak metode defragmentasi daripada PostgreSQL.
Indeks
Meskipun PostgreSQL mendukung organisasi tabel berbasis indeks, namun pada versi awal tidak menggunakan pembaruan indeks secara otomatis.
Hal ini membuat pengguna dapat menemukan banyak indeks dalam satu pencarian sehingga dapat menemukan banyak informasi.
SQL Server menawarkan fungsionalitas otomatis yang kaya untuk manajemen indeks dan dapat diatur dalam kelompok.
Sehingga dapat mempertahankan urutan baris yang tepat tanpa keterlibatan manual sekalipun. Istimewanya lagi, SQL Server ini juga mendukung indeks parsial dan pencarian beberapa indeks.
Referensi
https://dqlab.id/intip-perbedaan-sql-server-dengan-sistem-database-lainnya
Penulis : Ardita Clara D.G