Scrum Prinsip Agile dan Tahapan Dalam Metode Scrum
Jenis metode Agile Scrum saat ini sedang berkembang menjadi salah satu jenis metode Agile yang paling populer. Lebih umum digunakan dibandingkan jenis jarak dekat lainnya. Saat mengerjakan suatu proyek, perlu dipahami apa itu Scrum dan metode scrum yang sangat rinci.
Apa Itu Scrum?
Proses manajemen proyek yang kompleks pada suatu perusahaan seringkali menjadi penyebab timbulnya hambatan-hambatan baru dalam operasional perusahaan. Metode seperti scrum agile bisa menjadi solusi untuk masalah ini.
Scrum adalah teknik dalam kerangka fleksibel dalam suatu perusahaan. Saat ini, Scrum banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Namun pada dasarnya, pendekatan ini dapat diterapkan pada setiap upaya pengembangan produk atau proyek.
Prinsip-Prinsip Scrum Bagi Keberhasilan Proyek
Berjalannya metode scrum ini tentu saja harus mengacu pada prinsip-prinsip yang ada demi keberhasilan suatu proyek (biasanya software) yang tengah dikembangkan, yakni:
- Transparansi
Ketika hendak menerapkan metode scrum ini, pastilah anggota tim akan bekerja di lingkungan bersama. Setiap orangnya tentunya akan mendapatkan dan menyadari tantangan atau permasalahan yang dialami oleh orang lain, sehingga terjadilah interaksi sosial berupa percakapan tatap muka. Nah, melalui percakapan tatap muka itu, nantinya akan meminimalisir adanya miskomunikasi dan kemacetan informasi.
- Refleksi
Prinsip yang satu ini akan berjalan ketika setiap anggota tim bersedia untuk meninjau progres mereka demi keberhasilan proyek. Biasanya, manajer proyek akan melakukan pertemuan untuk meninjau akan perencanaan jadwal di masa depan sehingga segalanya akan berproses lebih efisien dan sesuai pada anggaran.
- Adaptasi
Terkait pada prinsip ini, setiap anggota tim harus dapat mengutamakan kembali tugas masing-masing berdasarkan pada adanya perubahan kebutuhan pengguna. Mereka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan (biasanya berupa perubahan kebutuhan) untuk memutuskan tugas mana yang diselesaikan terlebih dahulu.
Tahapan Metode Scrum
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk dapat melakukan metode ini. Berikut tahapannya:
Menentukan Tim Scrum
Untuk tim Scrum, biasanya menyertakan tim yang terdiri dari 5 hingga 9 orang. Semua anggota ini harus terampil dan mungkin juga berperan sebagai penguji, pengembang, perancang, pendukung, analis bisnis, dan juga kendali mutu. Semua anggota dapat bekerja sama dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka dapat menciptakan produk yang akan mereka hadirkan.
Menentukan Waktu Sprint
Sprint adalah periode yang diperpanjang selama tujuh hingga tiga puluh hari. Tetapkan tenggat waktu dalam rapat perencanaan agar Anda berkomitmen menyelesaikan proyek ini. Di akhir sprint ini, biasakan melakukan review atau modifikasi, seperti proof-of-work. Pada tahap ini juga dapat dilakukan segala macam perbaikan agar dapat dilaksanakan pada sesi Sprint selanjutnya.
Seorang Scrum Master
Scrum Master adalah katalis dalam tim Scrum. Tugas mereka adalah memastikan tim Scrum efisien dan efektif. Jika ada masalah, Scrum Master akan menindaklanjuti dan menyelesaikan masalah tersebut. Scrum Master, juga dikenal sebagai manajer proyek, adalah anggota tim, namun Scrum Master tidak diperbolehkan mendikte apa yang dilakukan tim dan tidak diperbolehkan berpartisipasi dalam manajemen mikro. Scrum Master juga akan membantu tim merencanakan Sprint berikutnya.
Tunjuk Pemilik Produk
Pemilik produk adalah orang yang tugasnya bertanggung jawab dan memastikan bahwa tim mampu diperkenalkan atau dipasarkan kepada pelanggan, bisnis yang ingin terlibat dalam proyek tersebut. Pemilik produk juga sering menuliskan persyaratan apa yang diinginkan pada produknya dalam bentuk cerita. Kemudian memprioritaskan poin-poin tertentu dalam proses produksi dan memasukkannya ke dalam backlog list.
Membuat Product Backlog Awal
Product backlog dalam metode scrum adalah daftar keinginan dalam bentuk semua aset cerita pengguna yang mereka harapkan dapat direalisasikan dan dipenuhi dalam proyek tersebut.
Cerita-cerita penting diberi peringkat di bagian atas daftar sampai keseluruhan cerita diberi peringkat berdasarkan kepentingannya. Biasanya sebuah cerita juga memiliki dua jenis misi, cerita dan epik. Karena Epics sendiri merupakan cerita tingkat tinggi dan sketsanya sangat kasar dan kurang detail.
Rencanakan Sprint
Dilihat dari prioritas backlog, sebuah tim akan dapat mulai mengambil item di daftar teratas. Tim kemudian melakukan brainstorming dan memutuskan daftar tugas dan apa yang dapat mereka capai pada sprint berikutnya. Jika semua anggota tim setuju maka Sprint dapat dimulai dan tim akan mulai mengerjakan proyek tersebut.
Tutup dan Mulai Sprint Selanjutnya
Metode scrum selanjutnya, salam menyelesaikan suatu tugas. Suatu kelompok disarankan untuk melakukan kilas balik agar dapat berdiskusi apakah sesuatu yang dikerjakan berjalan dengan baik. Dan akan ada perbaikan pada Sprint berikutnya. Kemudian akan ada pertemuan untuk membahas Sprint berikutnya atau mungkin memulai dengan proses serupa. Umumnya tidak ada batasan jumlah sprint, kecuali tenggat waktu yang telah ditentukan berdasarkan waktu, anggaran, atau seluruh simpanan telah diselesaikan.
Agile scrum merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam ekosistem pengembangan perangkat lunak. Dengan kata lain Scrum merupakan framework yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan pengembangan Agile.
Pembahasan metode scrum dan prinsip agile secara detail di Telkom University yang terdepan dalam berbagai pengembangan teknologi informasi terkini.
Referensi
https://www.gramedia.com/literasi/scrum-adalah/
Penulis : Nisa Amalia Putri I.S